Cari Blog Ini
Senin, 02 Desember 2019
Ucapkan Terima Kasih
Oleh: Sandal Jepit
Kau tahu ? Pangkat hanyalah titipan
Demi cinta, yang tersakiti
Aku ingin selalu membalas cacian dengan senyuman tipis manis
Kuhannya wanita dengan beribu kekurangan
Kuperjuangkan rasa cinta di tengah duri yang kian menusuk
Kuperjuangkan
Hai hati tetaplah kuat
Jangan pernah menyerah dalam kebajikan
Engkaulah benteng lisanku dalam berkata-kata
Jangan biarkan lisan ini berdusta
Menyakiti ketika disakiti
Aku tak ingin
Terima kasih untuk sang ujian hidup
Keyakinan untuk selalu berbuat baik
Dalam jiwa yang baik dalam cinta abadi
Hidup bersama
Terima kasih untuk sang pengalaman
Menyertakan diri dalam pelajaran hidup
Menyeret hati tuk berfikir sebelum bertindak
Indahnya hidup, dalam berbagai pelajaran dari sang pengalaman
Bojonegoro, 2 Desember 2019
#calonpenulishebatindonesia
#komunitassastra
#paradigmaimaji
#duetprosa
Rabu, 27 November 2019
Jejak Sang Pangeran
Oleh : Sandal Jepit
Rasa takut ini datang kembali
Membuka memori yang dulu telah sirna
Memecah kembali sudut pandangku tentang kenangan sendu
Mengarahkan perasaan
Menggiring detak jantung dan memompa lebih kencang
Sekencang kuda yang berpacu riarena pertandingan
Dulu...
Engkau bukanlah siapapun, bahkan aku tak mengenal dirimu kala itu
Dan aku sadar serta paham itu posisiku hanyalah wanita polos.
Apakah engkau sadar ??
Kau adalah pangeranku, iya sang pangeran dulu engkau selalu ada
Dalam ketakutanku
Selalu ada dalam bayangan kesedihanku
Selalu ada dan akan ada disetiap saat
Engkau sosok pangeran dan guru terbaikku
Itu 1.5 th silam..
Namun kini, jabatan telah kau sandang
Dan saat itu juga perlahan engkau menghilang
Lenyap namun berjejak.
Kau masih ada, namun untuk sesaat
Tapi tak mengapa, pangeranku tetaplah pangeranku
Beribu-ribu aksa jatuh berlinang karena kata kata menyakitkan dan sikap yang tak diinginkan, namun entah perasaan ini tetap saja menganggapmu sebagai sang pangeran.
Dulu, dulu sekali di dalam kehidupanku
Engkau sang kesatria kesiangan yang pasti muncul ketika dibutuhkan
(Kalau nggak di butuhkanpun Ndak muncul juga sih.. hehehe)
Kini engkau bagai sang hantu
Datang lalu hilang begitu saja. Sekedap menjadi misteri
Pangeran kesatriaku, datanglah
Aku takut saat ini...
Tolong datanglah pangeranku
28 November 2019
Rasa takut ini datang kembali
Membuka memori yang dulu telah sirna
Memecah kembali sudut pandangku tentang kenangan sendu
Mengarahkan perasaan
Menggiring detak jantung dan memompa lebih kencang
Sekencang kuda yang berpacu riarena pertandingan
Dulu...
Engkau bukanlah siapapun, bahkan aku tak mengenal dirimu kala itu
Dan aku sadar serta paham itu posisiku hanyalah wanita polos.
Apakah engkau sadar ??
Kau adalah pangeranku, iya sang pangeran dulu engkau selalu ada
Dalam ketakutanku
Selalu ada dalam bayangan kesedihanku
Selalu ada dan akan ada disetiap saat
Engkau sosok pangeran dan guru terbaikku
Itu 1.5 th silam..
Namun kini, jabatan telah kau sandang
Dan saat itu juga perlahan engkau menghilang
Lenyap namun berjejak.
Kau masih ada, namun untuk sesaat
Tapi tak mengapa, pangeranku tetaplah pangeranku
Beribu-ribu aksa jatuh berlinang karena kata kata menyakitkan dan sikap yang tak diinginkan, namun entah perasaan ini tetap saja menganggapmu sebagai sang pangeran.
Dulu, dulu sekali di dalam kehidupanku
Engkau sang kesatria kesiangan yang pasti muncul ketika dibutuhkan
(Kalau nggak di butuhkanpun Ndak muncul juga sih.. hehehe)
Kini engkau bagai sang hantu
Datang lalu hilang begitu saja. Sekedap menjadi misteri
Pangeran kesatriaku, datanglah
Aku takut saat ini...
Tolong datanglah pangeranku
28 November 2019
Senin, 23 September 2019
Hari ini
Oleh : Sandal Jepit
Ketika sepasang hati dipertemukan
Dihadapan semua aksa insan mendoakan
Menyaksikan sakralnya kisah cinta
Cinta dua insan ciptaan kesayanganNya
Bagaskara tersenyum melihat kita
Melihat persatuan dengan maut sebagai pemisah
'Kan abadi kisah kita di akhirat nanti
Bersamamu selamanya
Ketika itu
Kulihat kau duduk manis
Tersipu malu di depan sang penghulu
Kau ucapkan kata ijab
Untuk sang kisah
Kisah yang kita rangkai
Kini akhirnya disatukan
Dengan harapan bahagia kelak
Dengan nada lirih namun pasti
Kau mengucapkannya tanpa keraguan
Kini kau memilikiku sepenuhnya
Sepenuh hidupmu dan matiku
Kaulah suamiku
Sang pelita kehidupan
Penerang jalanku melewati ribuan rintangan
Jalan menuju surgaNya bersamamu
Imamku
Nama : Anik Mupianti
TTL : Bojonegoro, 31 Desember 1999
Alamat : Ds. Grebegan Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro
Email : anikkmp31@gmail.com
Afsun Sang angkasa
Oleh: An-
Akankah malam ini berakhir
Fanatik kalbuku kian menggebu
Sungguh angin menerpa libas tanpa bersalah
Uraian rambut semilir diterpanya
Namun, kini neraca kehidupan 'tlah berjalan
Seakan ingin pergi dari pandangan aksaku
Anggunnya angkasa belum pernah kulihat
Nantiku 'kan melihatmu
Gembiralah hati dengan datangnya malam, seakan akan kau hadir
Akan kupandang sang rembulan
Nanti kukan suguhkan senyuman
Gembira sang kalbu
Kau sang angkasa perwira perdamaian
Apapun itu 'kau selalu indah
Sampai kapanpun dan kapanpun
Aku akan merindukanmu,
Sang angkasa
Nb. Tugas dari OKI (Omah karya Indonesia) membuat tantangan tentang puisi dengan tema kuasanya
Bojonegoro, 20 September 2019
Senin, 22 Juli 2019
#Cermin Si Gendut
Pagi ini senyum si gendut merkah
Di depan pagar kayu perkarangan rumah kecilnya
Dia tertawa sesekali bergurau ria
Menatap sang bunda kesayangan
Menata sayur untuk di jual nanti
Si gendut terus saja lontarkan senyuman untuk sang ibunda,
Mungkin, itu hanya secerca asupan semangat dari si gendut untuk sang bunda
Si gendut berjalan.
Berjalan menuju ibunya yabg hendak berangkat mengais Rezeki di pagi buta
Si gendut melihat ibundanya berangkat ia tetap tersenyum seraya melambaikan tangan gemulnya
Dia berteriak ..
"Hati-hati Buk" ..
Sungguh indah dunia ini, senyumanku untuk cerita si gendut pagi tadi
Jum'at 12 juli 2019
Jumat, 05 Juli 2019
Sang Neraca Kehidupan
Oleh: An-
Hidup laksana irama kaleng kosong
Manipulasi dalam imajinasi kebahagiaan semu
Berhalusinasi tingkat tinggi
Ku bukan seekor lumba-lumba
Melompat tinggi dan menerobos lingkaran kehidupan dengan gagah berani.
Namun, angan tak semanis kenyataan
Ketika beribu mimpi tuk raih gelar tinggi
Padahal semua hanya ilusi.
Ku ingin seperti abang becak mengayuh berpeluh
Terus mengayuh dengan terus berangan-angan
Bermimpi dengan pasti
Ada cita cita seorang anak yang harus dikejar.
Seketika waktu pun terdiam,
Memutar arah
Menatap kembali dengan sorot penyesalan.
Bojonegoro, 28 juni 2019
Selasa, 02 Juli 2019
#Puisi "KuasaNya"
Oleh: Sandal jepit
Masa lalu bukanlah derita
Kala itu kecewa jadi luka kenangan
Ketegaran demi ketengan hati
Meski tawa adalah manipulasi kehidupan
Tak harus kuumbar sepenuh jiwa
Ikhlas kan jadi berpahala
Nasib bukan akhir cerita
Tangispun bukan identitas kita
Harapan pasti ada.
Bukan dunia yang salah
Mungkin kala itu jiwaku sedang mati
Penantianku senyap di ajang peraduan
Akhirnya berakhir
Mentari tersenyum, bak bunga matahari yang merkah
beriring doa pelan namun pasti
Harapan perlahan terwujud
Bukan karena usahaku
Bukan karena doa mustajabku
Namun semua karenaNya
Beserta cintaNya
Bojonegoro, 18 Juni 2019
Apa itu Book Shamming? Ini opiniku
Book shaming, adalah suatu opini terhadap sebuah keadaan menenai perbukuan Atau lebih menyudutkan jenis buku yang dibaca orang lain, bahkan cenderung menganggap remeh pembaca yang akhirnya membuat aktivitas membaca kurang leluasa.
Hampir semacam Mempermalukan suatu buku, Menilai buruk buku, bahkan book shaming
juga dapat diartikan suatu komentar terhadap suatu buku yang cenderung lebih kesisi negatif. Namun book shaming ini terpacu melihat sesuatu dari cover, iya hanya cover. Tanpa melihat isi didalamnya dan makna yabg terdapat pada buku. Sebagai contoh "Kamu masih kecil bacanya kok sejarahwan, dasar kutu buku" jadi dengan kata seperti itu secara sengaja atau tidak sengaja membuat orang lain tersinggung atau lain sebagainya.
Selain kategori, ada pula leveling pada jenis buku bacaan. Seolah ketika membaca buku tertentu atau penulis tertentu, maka otomatis kita akan merasa lebih baik dari orang lain.
Meskipun tak dapat dipungkiri, ada jenis pembaca yang memang melakukan seleksi terhadap buku bacaannya. Dan ini tidak berarti jelek, sebab, sekali lahi : Ini berkaitan dengan preferensi pribadi masing-masing
Yuk.. tingkatkan pengetahuan dari progam literasi
Hampir semacam Mempermalukan suatu buku, Menilai buruk buku, bahkan book shaming
juga dapat diartikan suatu komentar terhadap suatu buku yang cenderung lebih kesisi negatif. Namun book shaming ini terpacu melihat sesuatu dari cover, iya hanya cover. Tanpa melihat isi didalamnya dan makna yabg terdapat pada buku. Sebagai contoh "Kamu masih kecil bacanya kok sejarahwan, dasar kutu buku" jadi dengan kata seperti itu secara sengaja atau tidak sengaja membuat orang lain tersinggung atau lain sebagainya.
Selain kategori, ada pula leveling pada jenis buku bacaan. Seolah ketika membaca buku tertentu atau penulis tertentu, maka otomatis kita akan merasa lebih baik dari orang lain.
Meskipun tak dapat dipungkiri, ada jenis pembaca yang memang melakukan seleksi terhadap buku bacaannya. Dan ini tidak berarti jelek, sebab, sekali lahi : Ini berkaitan dengan preferensi pribadi masing-masing
Yuk.. tingkatkan pengetahuan dari progam literasi
Langganan:
Komentar (Atom)